Sifatkemuliaan Allah swt. harus diteladani oleh manusia, dengan cara a. berusaha dengan sungguh-sungguh b. memiliki keinginan yang kuat c. mau bersusah payah d. berusaha secara sempurna e. meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt. 4. Allah swt. menciptakan manusia dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing. Seseorang yang Berikutbeberapa manfaat membaca Asmaul Husna yang perlu diketahui: Mendapat kebaikan dan perlindungan dari berbagai keburukan yang dapat menimpa. Mendapatkan manfaat kabaikan dan kemuliaan dari sifat-sifat Asmaul Husna yang disebutkan. Menambah amalan kebaikan yang bia menjadi kunci keberkahan. Dimudahkan dalam urusan dunia, agama, dan akhirat. SifatKemuliaan Allah Disebutkan Secara Terperinci ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah Tentang Nama-Nama Allah dan Sifat-SifatNya. Kajian ini disampaikan pada Jum'at, 21 Rajab 1442 H / 5 Maret 2021 M. Halini menyebabkan hidupnya terus melayani Tuhan dan penuh teladan. Berikut beberapa keteladanan Samuel yang dapat kita kerjakan dalam kehidupan kita. Samuel tidak ragu menyatakan kebenaran. 1 Samuel 3:18 Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatu pun. Kemudian Eli berkata: "Dia TUHAN, biarlah SABAR Yesus selalu sabar terhadap para rasulnya dan orang-orang lain, bahkan ketika mereka tidak mengikuti teladannya atau ajarannya. Dengan sabar, dia berulang kali menasihati mereka tentang hal-hal yang harus mereka upayakan agar bisa dekat dengan Yehuwa. Bacalah teladan Yesus dalam Bab 74, 98, 118, dan 135. Peningkatankualitas akhlak bisa dilakukan orang tua antara lain dengan cara membiasakan anak-anaknya mengingat kebesaran dan nikmat Allah, merenungi semua ciptaan-Nya agar bisa berkembang dengan baik dan senantiasa terjaga ketauhidannya. Namun hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah keteladanan orang tua dalam beribadah dan berakhlak mulia. b. Matius6: 28-30). Pakaian manusia dibuat dan dipertahankan menjadi sekekal mungkin, seawet mungkin, supaya tidak ditenggelamkan oleh zaman. Namun bunga bakung yang di ladang memancarkan keindahannya sesaat saja. Ya, ia memancarkan kemuliaan Allah dalam kesementaraannya. Ia tidak pernah mencuri kemuliaan Allah. hxd0o. Web server is down Error code 521 2023-06-16 142334 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d83b61d6b18b7be • Your IP • Performance & security by Cloudflare Ilustrasi cara manusia mengetahui kemuliaan di sisi Allah SWt. Foto Unsplash/Utsman MediaAllah SWT adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta dan seisinya termasuk manusia. Meski demikian, tidak semua orang bisa mengetahui kemuliaan dari Sang Pencipta. Pasalnya, kemuliaan di sisi Allah SWT dilihat dari ketakwaan. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan takwa?Cara Manusia Mengetahui Kemuliaan Di Sisi Allah SWTIlustrasi cara manusia mengetahui kemuliaan Allah SWT. Foto Unsplash/Mufid MajnunTakwa dalam istilah agama Islam merujuk pada kepercayaan akan adanya Allah, membenarkannya, dan takut akan Allah. Sedangkan dikutip dari buku Quantum Takwa Hakikat, Keutamaan dan Karakter Orang-Orang Bertakwa oleh Farid Ahmad 2008 105, Ibnu Hajar al-'Asqalani dalam kitab Fathul Bari menjelaskan yang dimaksud dengan takwa adalah menjaga diri dari kemusyrikan dari berbagai perbuatan buruk serta membiasakan diri dengan amal-amal bertakwa kepada Allah SWT banyak disebutkan dalam Al-Quran, di antaranya pada Surat Ali Imran ayat 102,يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَArtinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” QS. Ali Imran 102Manfaat yang Diperoleh dar KetakwaanTerdapat banyak sekali manfaat yang didapatkan dari ketakwaan, baik manfaat di dunia maupun di akhirat, di antaranya1. Orang yang bertakwa dapat memperoleh jalan keluar dari segala macam permasalah yang dihadapinya dan juga diberikan rezeki dari sisi yang tak terduga. Allah SWT berfirman,وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًاArtinya, “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” QS. At-Talaq 32. Orang yang bertakwa akan diberikan kemudahan dalam setiap urusan. Allah SWT bersabda,مَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًاArtinya, “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” QS. At-Talaq 43. Mendapatkan Al-Furqan, yaitu kemampuan untuk membedakan antara hak dan batil serta diampuni dosa-dosanya. Sebagaimana firman Allah SWT,يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِArtinya, “Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni dosa-dosa mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” QS. Al-Anfal 29Kata furqan dalam ayat tersebut merujuk pada petunjuk yang dapat membedakan antara hak dan batik atau juga diartikan sebagai penjelasan tentang cara manusia mengetahui kemuliaan di sisi Allah SWT. Semoga setelah mengetahuinya, kita dapat menambah ketakwaan kepada Allah SWT untuk mendapatkan kebermanfaatannya, baik di dunia maupun di akhirat.MZM Masjid Hagia Sophia, Sumber PexelsNabi adalah manusia yang dipilih langsung oleh Allah untuk mengajarkan tauhid kepada umat manusia melalui penerimaan wahyu. Umat Muslim sendiri diwajibkan mengimani para nabi sebagai bagian dari rukun iman yang ke-25 nabi yang disebutkan dalam Alquran, Adam adalah nabi sekaligus manusia pertama, sedangkan Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir. Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia, dan syariatnya menyempurnakan ajaran para rasul terdahulu. Dalam proses menyebarkan ajaran Allah, Rasulullah SAW menunjukkan sifat-sifat yang patut untuk diteladani dan diajarkan. Meneladani sifat-sifat nabi memiliki manfaat yang mampu mengubah diri menjadi orang yang lebih baik, pintar, dan taat pada apa sifat-sifat Nabi Muhammad SAW? Simak uraian Hagia Sophia, Sumber PexelsSifat-Sifat Nabi MuhammadBerdasarkan buku Pendidikan Karakter Mengembangkan Karakter Anak yang Islami oleh Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, sifat-sifat nabi Muhammad SAW ada empat, yaituSemua rasul yang diutus oleh Allah memiliki sifat shiddiq yang berarti orang yang benar atau jujur. Nabi Muhammad dikenal oleh orang-orang terdekatnya sebagai individu yang jujur dan disukai oleh setiap orang yang berhubungan bisa mempunyai sifat shiddiq karena semua perkataan dan perbuatannya selalu dijaga oleh Allah. Apapun yang dikatakan oleh Rasulullah sesuai dengan Al Quran, maka dari itu Beliau adalah pembawa dijelaskan firman Allah berikut, “Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan.” QS. Fathir 24Amana artinya bisa dipercaya dalam menyampaikan sesuatu. Rasulullah diberikan amanah untuk menuntun umatnya ke jalan yang amanah wajib dimiliki oleh rasul agar orang percaya bahwa semua tugas yang diberikan kepadanya akan terlaksana dengan dengan surat Al Maidah ayat 67 yang berbunyi, “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan apa yang diperintahkan itu berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari gangguan manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.”Seorang rasul memiliki tabligh yang artinya menyampaikan semua yang diwahyukan kepadanya oleh Allah. Nabi Muhammad diutus sebagai orang yang memberi peringatan serta membimbing umat untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan tetapi, Rasulullah tidak bertanggung jawab atas ketaatan orang yang menerima ajaran tersebut. Jadi, Rasulullah tidak memaksakan kehendaknya kepada orang-orang yang tidak mau adalah sifat yang berarti cerdas atau berintelektual tinggi. Kepintaran Rasulullah dikaitkan dengan kemampuan Beliau dalam menerima ilmu pengetahuan atau mencari solusi untuk sebuah Rasulullah, Muslim yang paling cerdas adalah orang beriman yang mempersiapkan bekal untuk menghadapi hidup setelah mati. Jadi, umat Muslim harus mengoptimalkan kemampuannya dalam mencapai kebahagiaan di dunia akhirat nanti. By Jumat, 05 Maret 2021 pukul 1038 amTerakhir diperbaharui Senin, 30 Agustus 2021 pukul 833 amTautan Sifat Kemuliaan Allah Disebutkan Secara Terperinci ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, dalam pembahasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Tentang Nama-Nama Allah dan Sifat-SifatNya. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 21 Rajab 1442 H / 5 Maret 2021 M. Kajian sebelumnya Sifat Tsubutiyah dan Sifat Salbiyah Kajian Tentang Sifat Kemuliaan Allah Disebutkan Secara Terperinci Sifat kemuliaan Allah bila disebutkan satu persatu secara terperinci, itu semakin nyata dan tampak kesempurnaan dan kemuliaan tersebut. Kita tidak mengatakan bertambah, karena kemuliaan dan kesempurnaan Allah tidak bertambah. Kemuliaan dan kesempurnaan Allah merupakan sifat yang Dzatiyah bagi Allah. Allah Maha Mulia. Akan tetapi bila kita mengetahui satu sifat ditambah lagi sifat kedua, ketiga, maka semakin nyata/tampak dalam ilmu dan pengetahuan kita kesempurnaan dan kemuliaan Allah Tabaraka wa Ta’ala. Kalaupun kita tidak mengetahui hal itu, Allah tetap mulia. Artinya pengetahuan/keilmuan kita tentang kemuliaan Allah tidak akan menambah kemuliaan Allah, tidak akan menambah sifat keagungan Allah. Karena Allah Dzat Yang Maha Mulia. Kemuliaan tersebut bukan muncul disebabkan hambaNya memuji Allah, bukan disebabkan hambaNya mengetahui kemuliaan itu. Karena kemuliaan itu merupakan sifat yang selalu menyertai dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka sifat-sifat yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kalau kita cermati Al-Qur’anul Karim, kita akan mendapatkan sifat yang ditetapkan secara terperinci. Dan kita telah jelaskan sebelumnya bahwa setiap nama Allah mengandung sifat, menunjukkan kepada sifat Allah Tabaraka wa Ta’ala. Karena Asmaul husna nama yang terindah/terbaik. Karena nama tersebut mengandung makna yang agung, mulia, sempurna. Dan makna tersebut adalah sifat Allah Tabaraka wa Ta’ala. Maka tatkala Allah menyebutkan وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ “Allah memiliki Asmaul husna,” berarti setiap nama mengandung sifat, bahkan terkadang lebih dari satu sifat. Maka kaidah/prinsipnya adalah penetapan sifat itu secara terperinci. Adapun sifat-sifat yang ditiadakan/dinafikan oleh Allah yang dikenal dengan sifat salbiyah/manfiyah di dalam Al-Qur’an jumlahnya sedikit dan disebutkan secara global/tidak dirinci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini tentunya berbeda dengan konsep ahlul kalam dengan berbagai sekte dan pemikiran mereka dalam menetapkan sifat. Mereka menyelisihi 180°. Kalau metodologi Al-Qur’an adalah menetapkan secara terperinci sifat-sifat kemuliaan, ahlul kalam sebaliknya. Ahlul kalam memperinci sifat yang dinafikan dan menyebutkan secara global sifat yang ditetapkan, bahkan mereka mengingkari hal itu dengan alasan bahwa kalau ditetapkan sifat-sifat tersebut berarti konsekuensinya adalah menyerupai makhluk/menjerumuskan ke dalam penyerupaan, kata mereka. Sehingga mereka menganggap harus mensucikan Allah dari tasybih dan tamsil dengan cara tidak menetapkan sifat tersebut atau ditakwil diselewengkan maknanya. Bila ditakwil tidak dipahami secara tekstual/dzahir, maka secara otomatis berarti pengingkaran terhadap sifat-sifat yang ditetapkan oleh Allah. Contohnya اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ ketinggian Allah di atas seluruh makhluknya di atas Arsy, ini diingkari oleh ahlul kalam dengan cara mentakwil. Mereka berkata bahwa istawa bukan tinggi, tapi istaula berkuasa. Tatkala ditakwil dengan makna berkuasa, secara otomatis sifat istiwa yang bermakna tinggi itu diingkari. Oleh karena itu kita perhatikan Al-Qur’anul Karim terdapat perincian. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan nama-nama Allah yang mengandung sifat-sifat kesempurnaanNya secara terperinci dalam jumlah yang banyak. Contohnya pada surat Al-Hasyr ayat 22-24, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan secara bersamaan 16 nama. Tentunya 16 nama tersebut mengandung 16 sifat bahkan lebih. Karena terkadang 1 nama mengandung lebih dari 1 sifat. هُوَ اللَّـهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖ هُوَ الرَّحْمَـٰنُ الرَّحِيمُ ﴿٢٢﴾ هُوَ اللَّـهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّـهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٢٣﴾ هُوَ اللَّـهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٢٤﴾ Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini. Download MP3 Kajian Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Untuk mp3 kajian yang lain silahkan kunjungi Mari turut membagikan link download kajian tentang “Sifat Kemuliaan Allah Disebutkan Secara Terperinci” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda. Jazakumullahu Khairan. Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui Telegram Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui Facebook Tidak perlu bangga karena kita keturunan bangsawan, berdarah biru, keturunan orang sholih, mempunyai jabatan tinggi. Karena semua ini tidak otomatis membuat seorang mulia di sisi Allah, tanpa takwa dan amal Ketika Iblis mendapat perintah untuk sujud kepada Adam. Dia menolak serambi beralasan aku lebih mulia dari Adam. Katanya Adam tercipta dari tanah, sementara dia tercipta dari api. Buat apa saya sujud kepadanya, sementara saya tercipta dari zat yang lebih mulia. أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا“Iblis berkata, “Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?” QS. Al-Isra 61قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ“Iblis berkata “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” QS. Shod 76Akan tetapi.. apakah alasan Iblis ini kemudian mengangkat kedudukannya di sisi Allah? Sebagaimana apa yang dia sangkakan?! Ia tercipta dari api; bahan yang lebih mulia dari tanah?! Apakah alasan ini kemudian membuatnya lebih mulia di sisi Allah?! hanya karena beralasan, saya berasal dari api; zat yang lebih mulia?!Ternyata tidak…Justru karena alasan itu membuatnya menjadi makhluk yang paling hina. Meski ia tercipta dari zat yang lebih mulia dari penciptaan Adam. Karena tidak adanya kepatuhan kepada Allah azza wa jalla Sang Penciptanya. Maka tidak berguna di hadapan Allah, bila tidak ada lihat Malaikat…Karena sebab apa mereka menjadi makhluk yang mulia? Karena kepatuhan mereka kepada Allah dan amalan mereka yang senantiasa sejalan dengan ridho Allah; mereka tidak pernah melanggar larangan Allah. Disebabkan inilah mereka menjadi makhluk yang mulia di berfirman tentang Malaikat,لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ“Para malaikat itu tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” QS. At-Tahrim 6***27 Rabi’us Tsani 1436 HPenulis Ust. Ahmad AnshoriArtikel

sifat kemuliaan allah harus diteladani oleh manusia dengan cara